KANALBOGOR.COM – Antisipasi penurunan debit Maya air akibat perubahan iklim, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan lakukan pengelolaan sumber air dengan konsep konservasi.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Abdul Somad menjelaskan, dengan adanya perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem, menjadi faktor penurunan debit mata air.
Untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi Masyarakat Kabupaten Bogor, pihaknya melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip konservasi air dan perlindungan lingkungan sekitar sumber mata air, salah satunya adalah Sumber Mata Air Ciburial.
Sumber Mata air Ciburial adalah salah satu sumber air baku utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan untuk memasok air bagi penduduk Kabupaten Bogor. Namun, debit mata air ini menurun dalam dekade terakhir.
Berdasarkan kajian kerentanan mata air Ciburial menunjukkan debit air turun dari 506 liter per detik pada Tahun 2005, menjadi 330 liter per detik pada Tahun 2019.
Abdul Somad menerangkan, untuk mengembalikan debit air di mata air tersebut, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan bersama Pemerintah Kabupaten Bogor dan USAID IUWASH Tangguh.
“Pada Tahun 2020 telah membangun sumur resapan sebanyak 157 di wilayah Tamansari dan Ciomas,” ungkapnya, Kamis, 23 Januari 2025
Hasil dari pembangunan sumur resapan tersebut, kata Abdul Somad, terjadi peningkatan debit air pada Sumber Mata Air Ciburial.
“Terpantau pada Tahun 2024 terjadi kenaikan debit sebesar 430 liter perdetik, tentu saja langkah ini dinilai sangat efektif dalam konservasi Sumber Mata Air,” ujarnya.
Ia menambahkan, kedepannya akan dibuat sumur resapan di wilayah Sumber Mata Air Cikahuripan,
“Saat ini tim kami sudah melakukan delineasi atau pemetaan untuk menentukan titik-titik mana saja untuk dibangun sumur resapan” ungkapnya.
“Agar kedepannya debit Mata Air Cikahuripan terus terjaga dan memastikan pasokan air yang berkelanjutan dan berkualitas,” pungkasnya.***