Kanalbogor.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memaparkan gempa bumi bisa mempengaruhi kenaikan Gunung Api Salak hingga erupsi.
Penyelidik Bumi Utama PVMBG di Badan Geologi, Supartoyo menyampaikan dalam beberapa kasus getaran gempa bisa mempengaruhi aktivitas Gunung Api meningkat.
“Di beberapa kasus ada yang mempengaruhi, tapi di beberapa kasus ada juga yang engga,” kata dia, Kamis 14 Desember 2023.
Ia menyampaikan, Erupsi Gunung api bisa terjadi jika status Gunung dalam keadaan di atas normal atau di atas level 1.
“Itu biasanya Gunung api nya kondisinya sudah di atas normal, jadi magmanya sudah posisi istilahnya ada sedikit gangguan, kemudian dipicu guncangan gempa bumi. Ini bisa menaikkan status Gunung Api,” papar dia.
Kendati demikian, jika Gunung dalam status normal, Erupsi biasanya tidak terjadi meski ada guncangan hebat di wilayah sekitar Gunung.
“Kalau dia statusnya normal, dia biasanya tidak berpengaruh. Contohnya sewaktu terjadi tsunami di Aceh 2004, itu gempanya kan besar, tapi ternyata tidak memicu aktivitas Gunung api,” papar dia.
Beda kasus dengan Gunung Merapi Yogyakarta, gempa bumi mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi yang membuat Gunung tersebut Erupsi.
“Lain halnya di 2006 Gunung Merapi Yogyakarta. Itu sebelumnya memang udah naik jadi level tingkat 3 atau waspada kemudian dipicu Gempa Bumi mei 2006, dia terjadi erupsi,” papar dia.
Kendati demikian, Gunung Api Salak saat ini masih berstatus normal atau pada level 1. Sehingga potensi Erupsi akan cukup jauh terjadi meski dua kali dihantam gempa Tektonik berkekuatan sekitar 4 magnitudo.
“Untuk Gunung Salak, statusnya itu level 1. Dalam keadaan normal. Saat ini kami pantau tidak ada aktivitas yang meningkat, apalagi Gempa Vulkanik di Gunung Salak,” papar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Salak PVMBG, Yuda Pratama”.