Kanalbogor.com- Pemilu yang akan diadakan pada tahun 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. 193,7 juta orang memilih, dengan 56,45% darinya adalah generasi milenial dan Gen Z, menjadikan generasi muda sebagai penentu masa depan Indonesia.
Gen Z adalah generasi yang lahir di tahun 1997 – 2012. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang melek teknologi dan aktif di media sosial.
Mereka juga dikenal sebagai generasi yang kritis dan peduli terhadap isu-isu social salah satunya politik. Namun apakah Gen Z siap ikut pemilu?
Menurut Survei Indopol yang dilakukan pada bulan Maret 2023, 72% Gen Z ingin berpartisipasi dalam perubahan politik, dan 62% menyatakan bahwa mereka akan menggunakan hak suara mereka dalam Pemilu 2024.
“Saya sudah siap untuk mengikuti pemilu tahun ini, karena ketika saya mengikuti partisipasi dalam pemilu menjadi salah satu penentu masa depan bangsa kita, karena dari pilihan yang kita pilih itu dapat kita putuskan siapa pemimpin yang menurutkan kita kinerja nya sudah dipastikan nyata dilihat dari visi misi yang disampaikan, dan menurut gua suara yang gua pilih itu berharga karena itu menjadi penentu masa depan gua. Kenapa begitu? Karena ketika gua ga ikut partisipasi dan terjadi kemenangan presiden yang visi misi nya gajelas itu dapat merusak generasi masa depan gen z,” ujar milla dinda (20) salah satu gen z.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa gen Z memiliki kelemahan yaitu mereka mudah terpengaruh. Banyak berita palsu akan muncul selama periode pemilu yang sedang berlangsung saat ini.
Dengan berkembangnya teknologi, hal ini akan menyebar dengan cepat. Gen Z yang aktif menggunakan teknologi akan mudah terpengaruh oleh hoax ini.
“Pemilu tahun ini Indonesia memiliki bonus demographics yang tinggi akibat pemilih muda lebih banyak dibandingkan pemilih yang baby bummer. Sebagai anak muda atau generasi zilenial kita harus berpartisipasi langsung untuk pemilu tahun ini karena cita-cita Indonesia di tahun 2045 yaitu Indonesia emas dimana bonus demographics akan dinikmati di tahun itu.
” Berbeda pilihan itu wajar pendewasaan diri dalam demokrasi indonesia “
“Jadi Mari sama-sama kita terlibat dalam pemilihan umum 14 February 2024 mendatang” ujar Rismayanti (24) mahasiswa Universitas Pakuan Bogor.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya cyber public relations yang efektif. Cyber public relations adalah upaya komunikasi publik di ruang digital.
Salah satu contoh upaya cyber public relations yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi Gen Z dalam pemilu adalah:
-Pembentukan kesadaran politik: upaya ini dapat dicapai dengan mengajarkan Gen Z tentang politik melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
-Penyediaan informasi yang akurat: Menangkal hoaks dan disinformasi di media sosial adalah bagian penting dari upaya ini. Selain itu, masyarakat harus diberikan informasi yang akurat dan terkini tentang sistem politik Indonesia.
-Penciptaan ruang dialog: Untuk mencapai tujuan ini, Gen Z dapat diundang untuk berbicara tentang masalah politik dan sosial. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai platform media sosial, seperti grup diskusi dan forum.
Dari hal tersebut diharapkan Gen Z akan menjadi pemilih yang sadar, kritis, dan cerdas melalui upaya cyber public relations yang efektif. Dengan cara ini, mereka akan memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam menentukan arah masa depan Indonesia.