kanalbogor.com, BOGOR- Windu alias Jawa meminta maaf atas tindakan yang dilakukannya terkait dengan aksi pungutan Rp 3 ribu untuk para driver ojeg online yang membawa penumpang di Terminal Stasiun Bojonggede Bogor, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, ucapan yang dilontarkan koordinator ojek online Bojonggede itu viral dimedia sosial, Rabu (13/12).
Dalam video tersebut, Windu mengatakan, uang Rp 3 ribu itu bukan buat pribadinya, melainkan untuk koordinasi dengan petugas.
“Makanya itu saya tawar 3 ribu, 2 ribu engga mau mereka, minta 3 ribu. Itu bukan buat saya pribadi bang, jujur, kita koordinasi kapolsek, koordinasi danramil, koordinasi dishub, koordinasi orang wilayah, belum organinasinya, kalo emang ada yang mau ngegantiin saya monggo saya mundur,” katanya dalam video.
Tak lama video itu beredar, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) langsung memanggil yang bersangkutan.
Windu membantah, uang yang disetorkan dari para driver itu bukanlah untuk koordinasi dengan pihak kepolisian, TNI maupun Dishub.
“Saya mau klarifikasi untuk masalah video yang kemarin viral. Jadi buat rekan-rekan ojek online, pungutan Rp 3 ribu itu bukan untuk Dandim, Kapolres, Dishub, Danramil, dan Kapolsek, jadi itu tidak benar,”ucapnya.
Windu juga membeberkan bahwa adanya pungutan liar Rp 3 ribu sudah berjalan sejak kemarin.
Dia beralasan, uang tersebut nantinya akan dipergunakan untuk perbaikan shelter atau tempat mangkal driver Ojol.
“Paling kita buat komunitas gitu, sudah ada kesepakatan dari anak-anak ojol lainnya. Kawan-kawan juga di belakang sudah ada kesepakatan, Baru mulai kemarin tanggal 11,” katanya.
Terkait dengan peristiwa yang sudah terjadi, Windu akan berkomunikasi kembali dengan para driver ojeg online apakah pungutan itu kembali diadakan atau tidak.
“Mungkin nanti dirembukkan sama teman-teman yang lain, karena fasilitas di sini juga biar engak kehujanan, buat bangku customer juga ada, jadi customer juga nyaman,”ungkapnya.
‘Nanti mungkin kita rembukkan lagi sama anak-anak apakah masih Rp 3 ribu atau berapa, nanti dirembukkan sama rekan-rekan ojol yang di belakang,”tutupnya.
Sementara, Camat Bojonggede Tenny Ramdhani menyampaikan, kejadi ini tentu menjadi pembelajaran untuk bersama, apalagi di era cepat informasi.
“Ini menjadi pembelajaran untuk kita semua. Sekarang di era cepat, era digital, jadi apalagi sudah menyangkut nama personal, kemudian juga lembaga, institusi ini tentunya bukan persoalan yang sederhana,”ucapnya.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk bijak dalam menggunakan sosial media, ia juga meminta maaf kepada TNI dan Polri serta dishub.
“Atas nama masyarakat Bojonggede tentunya kejadian ini, Saya memohon maaf kepada seluruh pihak-pihak, unsur TNI polri, dishub, terkait apa yang disampaikan warga kami ini menjadi pembelajaran buat kami,”pungkasnya.