Kanalbogor.com – Antonio Rudiger merupakan salah satu pemain muslim dalam tim nasional Jerman. Bek itu kemudian dituduh melakukan gestur teroris.
Beberapa waktu yang lalu, Rudiger mengunggah foto menyambut bulan Ramadan. Ia tampak mengenakan gamis putih, duduk di atas sajadah, dan membuat gesture mengacungkan telunjuk ke atas.
Rudiger menulis di keterangan foto, “Semoga Yang Maha Kuasa menerima puasa dan doa kita,” awal bulan ini. Kemudian, mantan editor majalah Bild, Julian Reichelt, mengomentari foto tersebut dengan menuduh Rudiger melakukan sebuah gestur.
“Bagi semua orang yang tidak ingin mengakui sapaan Islamis Rudiger sebagai sapaan Islamis: Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi menyebut isyarat ini sebagai ‘jari ISIS’ dan melihatnya jari telunjuk sebagai tanda yang jelas dari Islamisme,” cuit Reichelt.
Rudiger merespons tuduhan tersebut dengan serius dan melaporkannya bersama Federasi Sepakbola Jerman (DFB). Ruediger telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Reichelt ke kantor kejaksaan Berlin sementara DFB melaporkannya ke Kantor Pusat Pemberantasan Kejahatan Internet (ZIT) di Frankfurt.
Mantan pemain AS Roma dan Chelsea mengajukan tuntutan pidana terhadap Reichelt atas tuduhan penghinaan, fitnah, dan sikap menghasut. Sementara DFB melaporkannya sebagai hate speech.
Reichelt bukannya menarik kata-katanya, malah ia kembali menegaskan tuduhannya. Ia masih menganggap tindakan Rudiger sebagai dukungan terhadap terorisme.
“Isyarat ini telah sepenuhnya dikooptasi teroris selama dua dekade terakhir. Tidak diragukan lagi, hal ini telah menjadi sapaan bagi ISIS dan para pembunuh Islam di seluruh dunia, terhadap orang-orang yang juga melakukan pembunuhan di Berlin dan membawa bencana serta penderitaan yang tak terukur bagi dunia,” cuitnya.
“Siapa pun yang berpose seperti ini di depan umum secara sadar menunjukkan sapaan fanatik dan bukan sikap spiritual yang polos. Ini adalah normalisasi dari ideologi buruk, yang telah mengambil alih terlalu banyak ruang di negara ini.”
“Juga dan terutama karena ini tentang pemain nasional yang populer, Anda tidak boleh membiarkan diri Anda terintimidasi. Penting untuk diperhatikan bahwa ideologi politik ini bertentangan dengan segala nilai-nilai kami.”
“Jari telunjuk Islamisme, yang digunakan para teroris di seluruh dunia untuk merayakan pembunuhan mereka, bukan milik Jerman. Saya tidak akan pernah membiarkan siapa pun menghentikan saya mengatakan hal itu,” kecamnya.
Rudiger sendiri belum angkat suara soal tuduhan ini. Bek 31 tahun itu kini sedang bersiap melakoni laga melawan Belanda, Rabu (27/3) dini hari WIB.